Categories
Tulis

Mengajar Anak Menulis

Umumnya, anak usia 3 tahun mampu memegang pensil meski belum sempurna. Ia pun gemar mencoret-coret di selembar kertas layaknya sedang menulis, meniru perilaku menulis dari orang dewasa di sekitarnya. Seiring usia yang bertambah, kemampuan memegangnya pun akan lebih mantap, sehingga ia mampu melakukan aktivitas menulis atau menggambar dengan baik. Keinginan si prasekolah untuk “menulis” atau sekadar menggoreskan pensil di selembar kertas adalah salah satu bagian perkembangan motorik halus anak usia 3-5 tahun.

Nah, sejauh mana perkembangan kemampuan menulis yang diharapkan telah dicapai pada usia prasekolah ini? Jadi, jangan membayangkan si prasekolah langsung mampu menulis abjad. Yang dimaksud kemampuan “menulis” di tahapan usia ini adalah tahapan mampu memegang pensil dan meniru aneka bentuk. Nah, agar si kecil mau belajar menulis, berikan stimulasi yang dilakukan dalam suasana bermain.

Menebalkan bentuk

Pilih materi yang merupakan kegemaran atau pusat minat anak. Misal, ia sangat menyukai binatang, nah, mulailah dengan aneka gambar binatang. Berikan buku bergambar aneka binatang, kemudian berikan pensil dan minta ia menebalkan gambar aneka bentuk binatang itu. Biarkan ia melakukannya secara perlahan. Tak perlu dipaksa, bila si prasekolah tak mau melanjutkan. Sambil menunggu ia menyelesaikan gambarnya, ceritakan keistimewaan binatang tersebut. Jadi, ada tambahan pengetahuan yang dapat diperoleh.

Mengikuti garis putus-putus/titik-titik

Setelah anak mampu menebalkan gambar aneka bentuk binatang, lanjutkan dengan “menggambar” binatang mengikuti garis putus-putus atau titik-titik.

Kemudian dapat ditingkatkan dengan keterampilan berikutnya, yaitu menirukan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran, segitiga, segiempat, dan lain-lain. Awalnya, orangtua dapat membimbing sambil memegangi tangan anak. Selanjutnya, rangsang anak untuk menirukan sendiri. Guna memperkaya wawasan, minta ia menggambar bentuk benda-benda yang ada di sekitarnya yang berupa lingkaran. Misal, wajah ibunya, meja makan, telur, buah jeruk, bola, dan lain-lain.

Di usia 4-5 tahun anak dapat diminta menggambar sendiri aneka bentuk geometris. Bimbing tangannya agar ia mau menggoreskan pensilnya dan selanjutnya beri kepercayaan pada anak untuk menggambar sendiri aneka bentuk geometris tersebut.

Stimulasi lain yang dapat diberikan adalah menggunting dan membentuk lilin, bisa dilakukan sejak usia 3 tahun. Melalui kedua permainan ini, saraf-saraf dan otot-otot pada pergelangan tangan dan jari-jemari anak dilatih.

6 HAL SEBELUM MENULIS

Sebelum mengajari anak menulis, ada beberapa hal yang patut diperhatikan orangtua, yaitu:

1. Kesiapan anak dalam memegang pensil atau alat tulis lainnya.

Untuk mengembangkan kemampuan menulis, si prasekolah harus mampu memegang pensil dengan baik. Jari-jemari yang digunakan untuk memegang pensilnya sudah tepat, sehingga ia dapat dengan nyaman menggoreskan alat tulisnya di kertas.

2. Biasakan anak bercakap-cakap dengan orangtua.

Gunanya, merangsang potensi panca indra si prasekolah. Selain juga untuk menambah kosa kata. Kemampuan berkomunikasi yang baik dapat menjadi bekal untuk melatih menulis, karena akan lebih mudah memberikan penjelasan kepadanya tentang aneka bentuk yang hendak ditiru atau digambar.

3. Pemahaman atau penguasaan anak terhadap konsep bahasa atau simbol-simbol.

Selanjutnya, untuk mengembangkan kemampuan menulis dalam arti sesungguhnya, hendaknya anak juga telah mengenal simbol-simbol bunyi dan menguasai konsep huruf. Maksudnya, anak mampu membedakan antara huruf a dan b. Sebaiknya, kenalkan huruf kecil terlebih dahulu karena lebih mudah dipahami dan akan lebih sering digunakan.

4. Bentuk pengajaran menulis dimulai dari pusat minat anak.

Mulailah dari sesuatu yang menarik perhatian anak dan sesuai dengan kebutuhan segari-harinya, seperti, namanya sendiri, makan, minum, pakaian dan lain-lain.

5. Belajar menulis dapat di mana saja.

Untuk belajar menulis tak perlu diusahakan alat dan tempat khusus. Lakukan sambil bermain, misalnya dengan ranting pohon di tanah, di pantai dengan jari tangan, dan lain-lain. Pengenalan huruf dapat dimulai dengan benda yang ada di sekitar, termasuk badan sendiri. Contoh, mulut yang seperti bentuk huruf O. Alangkah baiknya pula bila diberikan benda kongkretnya, seumpama huruf h dengan menunjuk hidung, huruf a dengan buah apel, dan seterusnya.

6. Jangan paksa.

Bila si prasekolah belum ingin “menulis” sebaiknya jangan dipaksa. Pemaksaan dapat menyebabkan anak trauma. Bisa-bisa selanjutnya, ia malah malas mengembangkan kemampuannya dalam menulis.

BOLEH DIKENALKAN PADA HURUF

Untuk menumbuhkan minat si prasekolah dalam menulis, tak ada salahnya orangtua kerap membacakan dan mengenalkan aneka huruf. Contoh, ambil selembar kertas yang memiliki gambar ikan, pada bagian bawahnya tuliskan kata ikan dalam huruf kecil. Tunjukkan kepada si prasekolah bahwa ini adalah ikan. Semoga melalui kegiatan bermain ini si prasekolah termotivasi untuk mencoba meniru atau menuliskan aneka bentuk huruf tersebut.

Usia 3-4 tahun Usia 4-5 tahun
* Meniru bentuk lingkaran * Menggambar (membuat) garis silang
* Meniru bentuk segiempat
* Meniru tulisan * Menggambar (membuat) segiempat
* Meniru aneka bentuk

Utami Sri Rahayu {Sumber}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *