Baumrind dalam bukunya Human Development menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara setiap pola asuh dengan perilaku anak.
Apa saja ya?
1. Pola Asuh Otoriter
Orang tua tipe ini bersikap kaku, berharap tinggi kepada anak untuk selalu dituruti dan menghukum dengan tegas jika terjadi pelanggaran.
Dampaknya kepada anak? Anak akan mudah tidak percaya diri, tidak percaya kepada orang lain, lebih agresif kepada orang lain diluar rumah dan sulit bersosialisasi.
2. Pola Asuh Permisif
Gaya pengasuhan ini sangat toleran dan tidak meminta anak untuk melakukan sesuatu dengan paksaan. Orang tua jarang menghukum, tidak menuntut terlalu banyak dari anak, dan relatif bebas melakukan apapun yang mereka mau.
Dampaknya? Anak tidak memiliki disiplin diri, sering merasa tidak aman, sangat menuntut dan ketrampilan sosial kurang.
3. Pola Asuh Mengabaikan atau Tidak Terlibat
Dari namanya sudah diketahui, ini pola pengasuhan yang paling tidak mengasuh. Orang tua kadang hanya fokus kepada kebutuhannya sendiri dan mengabaikan kebutuhan sang anak. Biasanya ini terjadi pada orang tua dengan kondisi kesehatan mental kurang baik atau penyalahgunaan obat.
Akibatnya, hubungan antara orang tua dan anak tidak harmonis, sang anak tidak percaya diri, tidak bahagia dalam aktivitasnya.
4. Pola Asuh Otoritatif
Tipe pengasuhan ini dikenal juga dengan istilah tipe pola asuh demokratis. Orang tua dan anak selalu bicara bersama untuk mendapatkan solusi terbaik bagi kedua pihak.
Individualitas anak dihargai, sekaligus menekankan batasan sosial. Mereka mempercayai kemampuan sebagai orang tua, tetapi tetap menghargai pendapat dan kepribadian anak.
Penelitian membuktikan tipe pola asuh ini yang paling berdampak positif untuk tumbuh kembang anak.
OK dari 4 tipe ini, Sobat Balistung tipe yang mana nih dalam keseharian?
Ketik di komen ya 🙂