Tag: Ringkasan Buku

Hidup ini penuh dengan pertemuan dan percakapan yang tidak ingin kita lakukan, dan presentasi yang tidak ingin kita berikan. Namun kenyataannya kita semua adalah makhluk sosial yang mengandalkan komunikasi dalam hampir semua hal yang kita lakukan. Bukankah masuk akal kalau kita semua harus berusaha menjadi lebih baik dan lebih nyaman dalam berbicara satu sama lain?

Membuat orang menjadi komunikator yang lebih efektif adalah hal yang penulis buku How To Talk To Anyone dedikasikan, Leil Lowndes, dalam hidupnya. Dia mengamati orang-orang, mempelajari penelitian, dan memperhatikan setiap perilaku dan kebiasaan kecil yang menyebabkan mereka tersandung atau memanfaatkan percakapan secara maksimal. Selama berpuluh-puluh tahun, dia telah menerbitkan buku-buku yang berisi hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, yang dirancang untuk membantu orang-orang menavigasi dengan lebih baik arus komunikasi sehari-hari yang tidak menentu.

Jadi selami dan pelajari beberapa teknik dasar – dan beberapa teknik lanjutan – yang dapat membantu Anda melalui percakapan santai atau pertemuan berisiko tinggi yang penuh tekanan. Anda akan senang melakukannya!

Dalam ringkasan buku ini Anda akan menemukan

• Bagaimana menyebarkan getaran pujian yang baik dengan menggunakan seorang pembawa pesan;
• Cara memasuki pesta seperti bos; Dan
• Bagaimana memberikan pujian yang sempurna.

Bagaimana menggunakan waktu Anda seefektif mungkin?

Di dunia yang serba sibuk saat ini, banyak dari kita harus mengerjakan daftar tugas yang sangat panjang setiap harinya. Kita mungkin tiba di tempat kerja dengan tekad untuk menyelesaikan tugas pertama dalam daftar dengan cepat, hanya untuk menemukan bahwa dua tugas baru telah muncul di waktu bersamaan.

Demikian pula, perusahaan mendapati diri mereka dibanjiri kompleksitas, mencoba melayani beberapa pasar dengan berbagai macam produk yang berbeda-beda, menyulap semuanya seperti badut di sirkus.

Dalam lingkungan yang kacau ini, memahami isi buku The 80 / 20 Principle, The Secret to Achieving More with Less karya Richard Koch menjadi penting untuk mengetahui apa yang benar-benar penting.

Prinsip 80/20 tampak sederhana namun sangat kuat. Ketidakseimbangan yang tampaknya universal antara usaha dan imbalan akan membantu Anda menggunakan waktu di tempat kerja dengan lebih efisien.

Terlebih lagi, prinsip ini terbukti membantu perusahaan meraih kesuksesan dengan cara yang berlawanan dengan intuisi: bukan dengan berbuat lebih banyak, namun dengan berbuat lebih sedikit.

Terakhir, Anda bahkan dapat menerapkan asas tersebut dalam kehidupan pribadi Anda untuk meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan dalam hubungan Anda dengan orang lain. Anda hanya perlu mengadopsi pola pikir 80/20 yang benar dan ringkasan buku ini akan menunjukkan caranya.

Bayangkan, Anda berada dalam pekerjaan yang tidak terlalu Anda sukai, yang menghabiskan seluruh energi Anda. Anda sering khawatir bahwa Anda kurang berprestasi. Anda jarang bertemu teman dan keluarga. Anda tinggal di wilayah kota yang sama sekali tidak cocok untuk Anda. Anda memiliki banyak barang yang Anda bahkan tidak yakin membutuhkannya. Entah bagaimana, hidup baru saja terjadi, dan Anda menemukan diri Anda di sini.

Konsep wabi sabi dalam bahasa Jepang mengandung hikmah ketika hidup terasa seperti ini. Melalui kesederhanaan, dan penerimaan terhadap ketidaksempurnaan dan ketidakkekalan kita, hal ini memungkinkan kita untuk melihat segala sesuatunya dengan segar. Wabi sabi mengajarkan kita bagaimana menyederhanakan dan memprioritaskan hal-hal yang benar, tanpa terlalu memaksakan diri saat melakukan perubahan yang diperlukan. Seringkali, hal ini menunjukkan kepada kita bahwa apa yang kita miliki sudah cukup, dan bahwa kita dikelilingi oleh keajaiban sehari-hari. Yang perlu kita lakukan hanyalah mempelajari cara mengaksesnya.

Melalui buku Wabi Sabi karya Beth Kempton, kita akan belajar:

• Mengapa upacara minum teh di Jepang mendorong kesederhanaan;
• Apa yang musim-musim dapat ajarkan kepada kita tentang keadaan emosi kita; dan
• Bagaimana perenang jarak jauh dapat membantu kita memikirkan kembali kegagalan.